18 Februari, 2024

Puisi - Lembayung Tiba


Rintik air.
Beramai-ramai.
Menyapa mendung kekuning-kuningan.

Menjelang lembayung tiba.
Langit berganti.
Menepi, gelap menanti.

Hiraukan rasa mereka.
Juga diriku, yang mulai pudar.
Oleh bintik cahaya berarti.

Februari, 2024.

23 Januari, 2024

Puisi - Angan-Angan


Dalam kenangan,
engkau ku angan.
Di dalam angan,
kau kesenangan.

Dalam bayangan,
aku berangan,
kau kesayangan.

Hujan kenangan,
dalam genangan,
di ketenangan.

Di ujung angan,
dalam simpangan,
nan beterbangan,
kenang-kenangan.

(2018).

05 Juli, 2023

Puisi - Menjelang Terbenam


Mengeja rindu
Di tepian senja
Ombak di musim panas
Merajut bayang-bayang lukisan
Mentari, bertaut awan
Menuntun cahaya..
Menunju penantian malam

Tepat waktu itu
Perlahan, bayangmu terbenam
Di ufuk samudera
Lilin-lilin fana
Mengejar intuisi
Bersama rembulan
Bernaung dalam memori

Wajahku memerah
Jalanan nampak lelah
Terdengar bisikan syahdu
Desiran suara hatimu

Tarihi Asansör, İzmir.
Haziran 2023.

08 Mei, 2023

Puisi - Dalam Untaian Rindu

Hujan turun dengan lembutnya
Di malam sunyi tiada hentinya
Aku rindu bayangmu bersemi
Saat hati terbuai desiran sepi

Selalu ku ingat senyumanmu yang indah
Lukisan fajar, hiasan langit pengusir gundah
Engkau lah bidadari bermata jeli
Yang ku syukuri kini dan waktu nanti

Hati ini bergemuruh oleh sebab rindumu
Seiring derasnya hujan saat-saat kelabu
Namun, ku tahu bayangmu s'lalu di sini
Menemani dan memberi damai sanubari

Ku pejamkan mata lalu ku hirup riuh udara
Berhembus masuk ia ke dalam rongga suara
Nafasku terpana melihat butiran cahyamu
Menyinari gelapnya relung-relung hatiku

Demikianlah ku gores rinduku ini
Dalam ikatan berbalut restu ilahi
Tak koyak ianya oleh bisikan semu
Tak pula usang oleh jeritan waktu

Saat nanti kita bertemu kembali
Di bawah naungan cintaNya abadi
Kan kita lihat cahya kasih tiada terkira
Hidup bersama dalam bahagia sejati

8 Mei 2023.
Dibuat dengan bantuan AI (dengan penyesuaian).

01 April, 2023

Catatan - Serius Mau Lanjut S2?

Serius Mau Lanjut S2? - Sebuah Notula.

  1. Tren lanjut sekolah sedang meningkat.

  • Dari temen² kelas dan kating yang duluan lanjut sekolah

  • Bingung mengisi waktu

  • Dapat dukungan lahir batin dari ortu

  • Ada banyak beasiswa (LPDP, AAS, Fullbright, dll)

  • Ada ketakutan masuk dunia kerja

  1. Tren orang yang sudah bekerja tidak ingin lanjut kuliah.

  • Malas

  • Karir sudah bagus (zona sudah nyaman)

  • Sudah berumur

  1. Mas Dika:

  • Pernah pengen lanjut kuliah S2 tapi ditolak karena IP pas²an.

  • Motif untuk lanjut kuliah selalu berubah seiring berjalannya waktu

  • Kita harus mereview goal kita apa? Apakah S2 membantu mencapai goal kita?

  • Banyak opsi lain untuk melengkapi puzzle dari goal kita selain S2.

  • S2 lebih sulit tantangannya (godaan dari media sosial teman, saudara, dkk)

  • Intinya harus dipertanyakan ulang tujuannya tuh apa?

  • Kalau aku, tujuannya menjadi bermanfaat (klise memang). Tapi nanti ada jalan walaupun tidak sama seperti yang kita rencanakan.

  1. Mas Bayu

  • Timing (momentum) setiap orang berbeda untuk bisa mencapai sesuatu. Ketika melihat teman² kelas sudah lanjut kuliah atau menikah jangan tergesa-gesa karena mungkin mereka sudah dapat momentumnya.

  • Pikirkan matang² apa sih yang benar-benar ingin kita capai?

  • Hidup kita bukan lomba, tiap orang punya garis finishnya masing-masing. Dan setiap orang punya ekspertisinya (ahli) masing².

  • Attitude dan Keilmuan adalah sesuatu yang berbeda.

  1. Mas Ijma

  • S2 bukan berarti lebih dari S1, ketika yang S1 lebih bisa memahami konteks (hidup) maka dia yang lebih.

  1. Random

  • Ragu ketika daftar beasiswa S2? Mulailah dari Apa? Mengapa? Bagaimana?

  • Ketika menginginkan lanjut kuliah, motif awalnya kan umum lalu lama² semakin mengerucut. Misal, awalnya ingin kuliah S2 di Inggris, pokoknya di Inggris. Trus lama² berubah, karena melihat ada seorang profesor idola di Universitas Manchester dalam studi ekonomi, maka motifnya berubah menjadi lebih spesifik.

  • Jawabannya kenapa saya bisa diterima LPDP di Manchester hanya satu, "I found the puzzle! Puzzle yang pas untuk goal saya".

  • Kita perlu merefleksikan diri kita, puzzle yang mana yang belum terpenuhi, yang ingin kita lengkapi (apakah menikah, S2, wirausaha, dan sebagainya).

  • Jangan buru² (S2, dll) hanya karena melihat teman²mu sudah lebih dulu melalui itu, karena ada sesuatu pada diri kita yang harus dilengkapi (red: diperbaiki/diupgrade) dalam hidup kita.

  • S2 itu bukan bulan madu juga bukan halan-halan semata. Bahaya kalau niatnya cuman iseng², sekedar S2 tapi ngga tau tujuannya apa.

  • Kalo kita melakukan sesuatu (red: S2) tapi kita ngga punya interest yang kuat. Forget it!

  • Misal saya ingin lanjut S2 dan saya suka mengajar, tapi saya tidak terlalu suka melakukan penelitian, membuat paper dan sebagainya. Solusinya saya bisa menjadi dosen part time. Jadi saya bisa menjalani sesuatu yang passionate dan interisting buat saya tapi disisi lain saya tetap bisa mengajar menjadi dosen.

  • Perusahaan juga melihat kompetensi dari kita: Karya atau projekt yang sudah kita kerjakan.

  • Perusahaan biasanya lebih melihat attitude bukan background dia lulusan mana tapi ngga punya kompetensi yang bagus.

  • Pengalaman itu sangat penting. Karena perusahaan akan sangat melihat itu.

  • S2 harus sadar! Butuh ngga sih S2? Tergantung, kalau kamu S2 karena ingin mendapatkan ilmunya, lanjutkan!

  • Manusia adalah aset signifikan, kalau perusahaan ingin maju maka manusianya harus maju. Contohnya bisa memberikan scholarship bagi karyawan.

  • NGGA ADA GELAR YANG WAJIB KECUALI HAJI (ITUPUN BAGI YANG MAMPU)

  • Sangat banyak variabel lain yang lebih penting buat goal kita (wawasan diperluas).

  • Kuliah S2 itu lebih menjurus. Tidak seperti S1.

  • Opsi untuk S2 ada banyak. Tidak melulu di luar negeri, bisa beasiswa dalam negeri.

  • Apakah S2 hanya akan jadi dosen? Tidak melulu. Banyak yang S2, tapi karena passion dia bukan menjadi akademisi, maka dia terjun ke dunia yang dia sukai, ada juga yang menjadi dosen partime.

  • Kalau kamu fokus menjadi akademisi, maka side hustle (kerja sampingan) ngga terlalu penting.

  • Kalau kamu hanya menjadi dosen part time maka kerja sampingan sangat penting.

  • Jangan paksakan. Sesuatu yang dipaksakan hasilnya setengah setengah.

  • Liat kekuatan kita dimana, kelemahan dimana. Peluang apa, tantangan apa.

  • Pengalaman (magang, relawan, organisasi, projek sosial) sangat penting.

  • CV akan lebih mahal ketika bagus di bagian pengalaman, achievement, dan projects.

  • Sesuatu jangan dilihat dari berapa lama durasinya, tapi kualitasnya dan experiencenya. Seseorang yang lulus 3.5 tahun belum tentu lebih bagus dari mereka yang lulus 7 tahun misal.

  • your quality = your experience

  • Join ke perusahaan² startup (rintisan) akan membuat lebih berkembang. Masih bisa ngobrol 4 mata sama CEO nya.

  • Masalahnya adalah, "Jangan-jangan kita ngga tau kebutuhan kita apa, dan kita ngga tau definisi sukses menurut kita apa".

  • Jangan tergesa-gesa. Ambil waktu untuk mempertimbangkan apakah S2 penting untuk kita? Tapi jangan lama-lama juga.

  • Renungkan, ngobrol sama orang² yang kita percayai, minta feedback dari mereka.

"ILMU BISA DIDAPAT TIDAK HANYA DARI S2, TAPI KALAU CUMAN BISA DI S2, LANJUTKEN!".


Puisi - Siapakah namamu?

Aku hanya perlu duduk
Mengencani langit
Membiarkan kuduk
Berdiri menggigit

Saraf-saraf berbenturan
Kulit-kulit berguguran
Terkikis pedih
Oleh bayang-bayang
Terbang melayang

Sebenarnya,
Yang diingin sederhana
Yang pasti,
Tak mesti sempurna
Tak mutlak rupanya

Berbekal kasih sayang
Bertaut Sang Penyayang
Menjelma bulan
Lampu jalanan

Berdenyut angin senyap
Bertiup dalam gelap
Diaspora malam
Di musim yang peram

Sayup-sayup delusi
Desiran rusuk sebelah kiri
Batinku tergugah
Oleh dia..
Yang termaktub, dalam gundah

Biar ku lirik..
Bait-bait kepastian segala sesuatu
Kan ku sebut-sebut namaNya
Rahsia pasal belahan jiwa

Namun, apalah daya
Tak kunjung kutemukan!
Atau.. dia yang temukan?
Aku termenung..

Siapakah namamu?
Aku ingin bertemu.

Ciputat, 10 Ramadan 1444
31 Maret 2023

30 Maret, 2023

Prosa - Namanya adalah Yasmin (Bagian I)

Prolog

Aku adalah manusia tak bersejarah. Orang tuaku telah berpisah sedari aku kecil. Ayahku pergi tak tau arahnya. Sedang ibuku pergi merantau ke negeri seberang. Maka dipungutlah aku oleh kemenakan ibuku yang tak tega melihat keadaan seorang anak yang telah kering air matanya. Selepas aku hidup di dalam keluarga kemenakan ibuku. Aku tumbuh menjadi seorang lelaki yang tabah. Tentu saja oleh sebab terbiasa menikmati pahit dan getirnya kehidupan ini.

Pada masa remaja, selepas tamat dari bangku sekolah menengah pertama. Dimintanya aku lanjut bersekolah ke kampung sebelah. Sebab, di kampungku ini sangatlah terbelakang. Kendaraan untuk melanjutkan roda kehidupan sehari-hari pun tak dapat ditemukan. Maka disekolahkannya aku ke kampung Tabing Banda. Cukup jauh kiranya dari rumah kemenakan ibuku, akan tetapi dengan semangat yang sentiasa bergejolak oleh sebab impian besar yang ku pegang kuat-kuat, aku lewati jalan-jalan yang curam itu, menyebrangi sungai, naik turun gunung, melewati tebing-tebing yang tak tahu kapan kiranya runtuh menimpa tubuhku. Terasa penat memang, tapi aku merasa di situlah nikmat perjuangan yang luar biasa.

Pada suatu hari, terjadi peristiwa besar dalam hidupku. Hari itu tidak akan pernah aku biarkan hilang dari ingatanku. Hari itu, sekolah kami baru saja menerima seorang gadis yang teramat manis senyum dan rupanya. Namanya adalah Yasmin. Dia baru saja berpindah daripada rumah ayahnya di negeri Jawa ke tanah ini sebab urusan pekerjaannya.

Ayahnya adalah saudagar kaya raya. Rumahnya bertingkat-tingkat. Jongosnya pun hingga 10 orang yang merawat segala sesuatu di rumah itu. Namun, Yasmin adalah anak perempuan yang pemalu. Ditutupnya wajah manisnya itu dengan selendang putih yang tipis berhiaskan motif bunga berwarna warni. Bagiku, tidaklah itu memberi pengaruh kepadaku selain menambah keanggunan jiwanya.  Sehingga mengalir udara sejuk yang semakin membius seisi relung hatiku. Aku tak tahu, perasaan macam apakah ini? Dibuatnya aku terbang, melayang, menuju lautan kasih sayang. Sepertinya, aku tengah jatuh hati kepadanya. Oh.. Yasmin! Si anak saudagar kaya... (Bersambung).

Puisi - Angan-angan

Dalam kenangan
Engkau ku angan
Di dalam angan
Engkau kenangan

Saat genangan
Aku berangan
Dalam kayangan
Hujan kenangan

Ada bayangan
Sejuk diangan
Kau kesayangan
Kenang-kenangan

2021

21 Maret, 2023

Catatan - Perkataan

Kata-kata bisa membuat yang tenang menjadi marah. Kata-kata bisa membuat yang diam jadi menangis. Kata-kata bisa membuat yang sedih menjadi bahagia. Kata-kata bisa membuat yang suntuk menjadi tertawa. Kata-kata bisa membuat yang benci menjadi cinta. Kata-kata bisa membuat yang bingung menjadi tersenyum.

Jika kata-kata itu keluar daripada mulut seseorang, maka seketika ia bisa memeluk agama Islam, atau sebaliknya ia murtad keluar dari agama. Jika kata-kata itu keluar dari seorang saksi, maka seseorang akan dihukum mati, atau sebaliknya akan terbebas dari pahitnya hidup di dalam bui. Dengan kata-kata, seseorang bisa selamat dan mendapat ganjaran yang tiada pernah terbayang. Namun sebaliknya, dengan kata-kata, seseorang bisa celaka dan mendapat siksa yang tak pernah ia kira.

Dengan kata-kata seseorang bisa menjadi saling kenal dan saling memadu cinta. Begitupun dengan kata-kata, seseorang bisa saling bermusuhan dan saling cela-mencela. Dengan kata-kata, seseorang bisa terlihat gagah, cerdas, berwibawa. Dengan kata-kata, seseorang bisa terlihat bodoh, dungu, tak tahu tata krama.

Maka, dalam sebuah Hadis dikatakan,

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر، فليقل خيرا أو ليصمت
"Barangsiapa iman kepada Allah dan iman kepada (balasan) di hari Akhir, maka hendaknya dia berkata baik atau (jika tidak mampu) maka hendaknya dia diam".

Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam berkata wahai kawan-kawan. Belajarlah berkata-kata yang baik-baik saja atau diamlah. Karena diam lebih dekat dengan keselamatan.

Barangsiapa yang banyak bicaranya maka banyak pula kesalahannya. Sebab, dalam setiap perkataan selalu ada potensi kesalahan. Entah dalam maknanya, atau dalam pandangan orang yang kita ajak berbicara, dan lain sebagainya. Ketika perkataan kita semakin banyak, maka potensi kesalahan pun akan semakin banyak pula.

Oleh karena itu, hendaknya kita berusaha untuk mengamalkan hadis Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam berikut ini,

خير الكلام ما قلّ ودلّ
"Sebaik-baik kalam, adalah perkataan yang padat dan jelas".

(Intisari yang dinukil daripada ceramah Al-Habib Umar bin Hafiz Hafidzahullah dengan beberapa perubahan.)

13 Maret, 2023

Puisi - Rintik-Rintik di Balik Jendela

Memang benar hujan itu anugerah.
Aromanya manis tepikan gundah.
Rintiknya teduh bergelimang resah.
Sebabnya air bercampur tanah.

Oleh sebab itu, aku bersaksi.
Bersama angin di malam ini.
Karenanya aku diizinkan lagi.
Duduk bersandar mengingatmu kembali.

25 Januari 2023.