01 April, 2023

Catatan - Serius Mau Lanjut S2?

Serius Mau Lanjut S2? - Sebuah Notula.

  1. Tren lanjut sekolah sedang meningkat.

  • Dari temen² kelas dan kating yang duluan lanjut sekolah

  • Bingung mengisi waktu

  • Dapat dukungan lahir batin dari ortu

  • Ada banyak beasiswa (LPDP, AAS, Fullbright, dll)

  • Ada ketakutan masuk dunia kerja

  1. Tren orang yang sudah bekerja tidak ingin lanjut kuliah.

  • Malas

  • Karir sudah bagus (zona sudah nyaman)

  • Sudah berumur

  1. Mas Dika:

  • Pernah pengen lanjut kuliah S2 tapi ditolak karena IP pas²an.

  • Motif untuk lanjut kuliah selalu berubah seiring berjalannya waktu

  • Kita harus mereview goal kita apa? Apakah S2 membantu mencapai goal kita?

  • Banyak opsi lain untuk melengkapi puzzle dari goal kita selain S2.

  • S2 lebih sulit tantangannya (godaan dari media sosial teman, saudara, dkk)

  • Intinya harus dipertanyakan ulang tujuannya tuh apa?

  • Kalau aku, tujuannya menjadi bermanfaat (klise memang). Tapi nanti ada jalan walaupun tidak sama seperti yang kita rencanakan.

  1. Mas Bayu

  • Timing (momentum) setiap orang berbeda untuk bisa mencapai sesuatu. Ketika melihat teman² kelas sudah lanjut kuliah atau menikah jangan tergesa-gesa karena mungkin mereka sudah dapat momentumnya.

  • Pikirkan matang² apa sih yang benar-benar ingin kita capai?

  • Hidup kita bukan lomba, tiap orang punya garis finishnya masing-masing. Dan setiap orang punya ekspertisinya (ahli) masing².

  • Attitude dan Keilmuan adalah sesuatu yang berbeda.

  1. Mas Ijma

  • S2 bukan berarti lebih dari S1, ketika yang S1 lebih bisa memahami konteks (hidup) maka dia yang lebih.

  1. Random

  • Ragu ketika daftar beasiswa S2? Mulailah dari Apa? Mengapa? Bagaimana?

  • Ketika menginginkan lanjut kuliah, motif awalnya kan umum lalu lama² semakin mengerucut. Misal, awalnya ingin kuliah S2 di Inggris, pokoknya di Inggris. Trus lama² berubah, karena melihat ada seorang profesor idola di Universitas Manchester dalam studi ekonomi, maka motifnya berubah menjadi lebih spesifik.

  • Jawabannya kenapa saya bisa diterima LPDP di Manchester hanya satu, "I found the puzzle! Puzzle yang pas untuk goal saya".

  • Kita perlu merefleksikan diri kita, puzzle yang mana yang belum terpenuhi, yang ingin kita lengkapi (apakah menikah, S2, wirausaha, dan sebagainya).

  • Jangan buru² (S2, dll) hanya karena melihat teman²mu sudah lebih dulu melalui itu, karena ada sesuatu pada diri kita yang harus dilengkapi (red: diperbaiki/diupgrade) dalam hidup kita.

  • S2 itu bukan bulan madu juga bukan halan-halan semata. Bahaya kalau niatnya cuman iseng², sekedar S2 tapi ngga tau tujuannya apa.

  • Kalo kita melakukan sesuatu (red: S2) tapi kita ngga punya interest yang kuat. Forget it!

  • Misal saya ingin lanjut S2 dan saya suka mengajar, tapi saya tidak terlalu suka melakukan penelitian, membuat paper dan sebagainya. Solusinya saya bisa menjadi dosen part time. Jadi saya bisa menjalani sesuatu yang passionate dan interisting buat saya tapi disisi lain saya tetap bisa mengajar menjadi dosen.

  • Perusahaan juga melihat kompetensi dari kita: Karya atau projekt yang sudah kita kerjakan.

  • Perusahaan biasanya lebih melihat attitude bukan background dia lulusan mana tapi ngga punya kompetensi yang bagus.

  • Pengalaman itu sangat penting. Karena perusahaan akan sangat melihat itu.

  • S2 harus sadar! Butuh ngga sih S2? Tergantung, kalau kamu S2 karena ingin mendapatkan ilmunya, lanjutkan!

  • Manusia adalah aset signifikan, kalau perusahaan ingin maju maka manusianya harus maju. Contohnya bisa memberikan scholarship bagi karyawan.

  • NGGA ADA GELAR YANG WAJIB KECUALI HAJI (ITUPUN BAGI YANG MAMPU)

  • Sangat banyak variabel lain yang lebih penting buat goal kita (wawasan diperluas).

  • Kuliah S2 itu lebih menjurus. Tidak seperti S1.

  • Opsi untuk S2 ada banyak. Tidak melulu di luar negeri, bisa beasiswa dalam negeri.

  • Apakah S2 hanya akan jadi dosen? Tidak melulu. Banyak yang S2, tapi karena passion dia bukan menjadi akademisi, maka dia terjun ke dunia yang dia sukai, ada juga yang menjadi dosen partime.

  • Kalau kamu fokus menjadi akademisi, maka side hustle (kerja sampingan) ngga terlalu penting.

  • Kalau kamu hanya menjadi dosen part time maka kerja sampingan sangat penting.

  • Jangan paksakan. Sesuatu yang dipaksakan hasilnya setengah setengah.

  • Liat kekuatan kita dimana, kelemahan dimana. Peluang apa, tantangan apa.

  • Pengalaman (magang, relawan, organisasi, projek sosial) sangat penting.

  • CV akan lebih mahal ketika bagus di bagian pengalaman, achievement, dan projects.

  • Sesuatu jangan dilihat dari berapa lama durasinya, tapi kualitasnya dan experiencenya. Seseorang yang lulus 3.5 tahun belum tentu lebih bagus dari mereka yang lulus 7 tahun misal.

  • your quality = your experience

  • Join ke perusahaan² startup (rintisan) akan membuat lebih berkembang. Masih bisa ngobrol 4 mata sama CEO nya.

  • Masalahnya adalah, "Jangan-jangan kita ngga tau kebutuhan kita apa, dan kita ngga tau definisi sukses menurut kita apa".

  • Jangan tergesa-gesa. Ambil waktu untuk mempertimbangkan apakah S2 penting untuk kita? Tapi jangan lama-lama juga.

  • Renungkan, ngobrol sama orang² yang kita percayai, minta feedback dari mereka.

"ILMU BISA DIDAPAT TIDAK HANYA DARI S2, TAPI KALAU CUMAN BISA DI S2, LANJUTKEN!".


Share:

5 komentar:

  1. Beberapa hari ini, saya sedang dalam fase dilema untuk melanjutkan S2. Kadang kala keinginan saya begitu kuat, tp tak jarang juga keinginan itu memudar. Sudah dalam tahap mendaftar beasiswa untuk lanjut studi, tetapi sangat khawatir saat wawancara nanti apakah keinginan untuk lanjut studi itu bisa disampaikan secara "kuat" dan "tulus". Tiba-tiba, saya melihat postingan ini, rasanya beberapa kekhawatiran dan kecemasan mulai memudar. Pandangan yang kabur pun mulai terlihat lebih jelas, seakan-akan postingan ini adalah jawaban dari pikiran-pikiran saya akhir-akhir ini. Terima kasih sudah mempublikasikan notula ini. Semoga author selalu diberi kesehatan dan kekuatan untuk terus menulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas feedbacknya, anonim. Terima kasih juga atas doanya. Mudah-mudahan semakin dimantapkan niat baiknya, hehee.. Semangat!

      Hapus
  2. Halo, Author.
    Kutipan-kutipan yang menarik, tidak ada yang salah, toh memang hidup adalah pilihan.

    Melanjutkan studi S2 memanglah bukan satu-satunya jalan untuk menjadi bahagia, bermanfaat atau apapun itu yang memang diinginkan. Banyak hal di luar sana yang memang jauh lebih "menjanjikan" tergantung dari sudut mana memandangnya.

    Saya pribadi pernah berada di fase anda juga, berdiskusi juga dengan berbagai macam orang dengan berbagai macam latar belakang. Salah satunya ada yang berpendapat:
    Orang S2 tujuannya (yang bisa dipertanggungjawabkan) itu cuma dua:
    1. Suka ilmunya dan ingin mendalami ilmu tersebut lebih baik lagi. Karena jelas, S2 adalah tingkatan sekolah yang lebih tinggi daripada S1, kurikulum, dan standar dan juga beban tugas juga pasti lebih tinggi daripada sebelumnya. Yaa walaupun itu juga tidak menjamin akan lebih ahli mengenai ilmu itu, kalau dalam studi juga tidak maksimal.

    2. Menunjang karier, apakah dengan S2 akan bisa mendapatkan karier yang lebih terjamin? Karena tidak sedikit pula saat ini pekerjaan yang menuntut adanya legitimasi melalui lembaran ijazah. Dengan perbandingan lulusan S1 yang saat ini juga sudah sangat banyak sekali tentu dengan S2 akan semakin meruncingkan persaingan legalitas di ranah karier.

    Selain itu, ada juga pengalaman saya ditanya oleh dosen pembimbing skripsi di akhir perbimbingan "setelah ini mau jadi apa? " Saya menjawab dan beliau melanjutkan "dibandingkan banyaknya lulusan jurusanmu saat ini, apa yang membuat dirimu khas itu menjadi lebih penting"

    Pada akhirnya, saya melanjutkan S2, meskipun harus menunda satu tahun untuk mencari beasiswa dengan segala lika-likunya karena tidak mungkin jika tanpa beasiswa.

    Kalaupun nanti author juga melanjutkan, mencari dimana akan lanjut itu juga menjadi PR selanjutnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo anonim. Terima kasih atas sharingnya. Saya tertarik dengan 2 tujuan utama mengapa orang² memutuskan untuk lanjut s2 yang anonim sebutkan. Menurut saya, kalau kita udah bener-bener kenal sama diri kita, keputusan apapun yang kita ambil ngga akan jadi suatu masalah yang besar karena kita sudah siap dengan segala konsekuensinya. Saya percaya bahwa segala yang terjadi pada diri kita tidak ada yang sia-sia. Kalau hal itu ngga bisa memberikan kebermanfaatan secara langsung, setidaknya hal itu bisa memberikan pelajaran berharga buat bekal kita nantinya. Sekali lagi, saya ucapkan terima kasih atas nasihat dan masukannya. Semoga sehat dan bahagia selalu.. hehe.. Semangat!

      Hapus
  3. Semangat Did. Semakin jauh dimata dg orang-orang tersayang. Semoga Allah mudahkan!

    BalasHapus